Blogger Tricks

Thursday, February 13, 2014

>>>DWITUNGGAL

     Untuk berjalan kita memerlukan sepasang kaki sedangkan untuk diam cukup dengan satu kaki. Perilaku burung bangau di tengah persawahan menunjukkannya pada kita. Demikian pula untuk melaju dengan baik ban sebuah mobil haruslah berbentuk lingkaran, sedangkan saat parkir bentuk lingkaran tersebut tidak lagi relefan.
img01. Berdiri dengan satu kaki
     Sejarah membuktikan kepada kita bahwa untuk memimpin sebuah bangsa semajemuk dan sekompleks Indonesia menuju ke arah kemajuan, diperlukan dua orang pemimpin sekaligus. Bung Karno dan Bung Hatta adalah model ideal kombinasi kepemimpinan untuk menghantarkan negeri ini menuju cita-cita Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat. Mereka berfungsi sejajar seperti pilot dan copilot dalam pesawat, seperti driver dan navigator dalam olah raga rally mobil, seperti kedua sayap burung dan pesawat, seperti dua dayung di atas perahu. Bukan sebuah relasi sopir dan kenek di dalam angkot. Itulah yang disebut Dwitunggal.

     Konsep Dwitunggal pertama kali diusulkan oleh Soekardjo Wirjopranoto dalam sebuah rapat PPKI Agustus 1945 (Otobiografi Bung Hatta). Diakui bahwa konstruksi semacam itu adalah unik dalam sejarah tapi adalah suatu keharusan bagi Indonesia. Mungkin istilah kepresidenan yang cocok adalah Presiden 1 dan Presiden 2, sehingga jabatan wakil presiden akan hilang sama sekali.

img02. Dwitunggal Sukarno-Hatta
     Sejarah mencatat, delapan tahun setelah Bung Hatta mengundurkan diri (1957) Bung Karno telah terjebak dalam pusaran kekuasaannya sendiri. Tak lama kemudian Sang Presiden dikudeta secara lembut oleh pimpinan Orde Baru (1965-1967). Bangsa Indonesia telah kehilangan keseimbangan, ia pincang dan tertatih-tatih lalu tak lama kemudian tersungkur tak berdaya. Bangsa ini harus belajar untuk memilih pemimpinnya dalam format dwitunggal. Format yang hampir serupa sebenarnya pernah terjadi saat pasangan SBY-JK terpilih dalam pemilihan langsung pertama dalam sejarah NKRI. Setelah itu Indonesia kembali masuk ke dalam sebuah pusaran kekuasaan yang labil dan tak terarah serta berputar di tempat.

*****


No comments:

Post a Comment